Jumat, 06 Agustus 2010

Misteri kematian kurt cobain

Misteri Kematian Kurt Cobain




Mungkin kita mengetahui mengenai Kurt Cobain, mantan vokalis terkenal Nirvana. Berita gempar mengenai kematian Kurt Cobain pada 4 April 1994 mengejutkan semua pihak terutamanya para fans setianya. Kematiannya yang terjadi pada puncak popularitas dalam dunia musik.

Kematian Kurt Cobain dilaporkan oleh media massa Amerika sebagai ‘bunuh diri’ (suicide). Namun begitu, setahun selepas kematiannya itu timbul berbagai gosip angin tentang kematian Kurt. Gosip-gosip itu kelihatan lebih jelas dengan beberapa bukti yang ditemukan oleh beberapa orang penyelidik.

Salah seorang penyelidik sosial Stewart yang juga seorang pemerhati musik, percaya bahwa Kurt Cobain tidak bunuh diri tetapi dibunuh!. Stewart juga mendakwa bahwa Kurt dibunuh oleh seseorang, kemungkinan seorang anggota Mafia yang juga pernah mengintimidasi personel Nirvana lainnya karena enggan membayar uang keamanan/perlindungan.

Gosip lain pula mengatakan cerita bunuh diri Kurt hanya sebuah rekayasa. Kurt dikatakan masih hidup dan menikmati kehidupan di luar Amerika. Gosip itu juga menyebutkan, vokalis tersebut pernah terlihat berjalan-jalan di Rio De Jenario dan Paris. Selain itu, Kurt juga didakwa pernah terlihat di Disobey Club, di London, dipanggung-panggung theater serta di Festival Hackney Homeless. Selain itu, salah seorang fans pernah menyatakan pernah menjumpainya belanja di supermarket Kwik Save, kota Canning.

Cerita yang paling bisa dipercaya adalah mengenai Kurt Cobain mati kerana ia menjadi eksperimen CIA. Salah seorang yang terlibat dengan eksperimen CIA ini mencoba menghubungi Stewart untuk membeberkan fakta-fakta yang sebenarnya. Stewart setuju untuk bertemu dengan agen tersebut di Gereja Temple, Fleet Street. Stewart menjabarkan agen yang berjumpa dengannya itu sangat muda tetapi kelihatan seperti ketakutan ketika duduk di sampingnya. Menurut agen tersebut, CIA terlibat secara langsung tentang pengaruh-pengaruh musik popular atas golongan muda. Hal itulah yang menjadi puncak pada pembunuhan penyanyi-penyanyi terkenal sebelum ini seperti Brian Jones, John Lennon dan Jim Morrison.

Menurut agen teresebut, pihak CIA senantiasa memastikan bahwa aliran musik dan lirik yang dibawakan kurt Cobain mengandung nilai-nilai sentimen perkauman, sifat benci terhadap warna kulit yang berbeda dan hubungan sesama kaum. Dalam kasus Nirvana ini, khususnya Kurt Cobain, dia mungkin diyakini tidak mengikuti aturan yang dikehendaki oleh CIA sebagai mana yang disetujui bersama.

Informan itu juga memberitahu Stewart bahwa penyanyi-penyanyi telah diracuni pikiran mereka untuk melakukan tindakan 'bunuh diri’ ketika di saat mencapai puncak popularitas. Semua ini karena CIA mau memastikan para fans bersimpati pada vokalis tersebut dan terus menerus mendengar musik yang dinyanyikan, walaupun penyanyi atau band itu telah 'mati'.

Kebenaran ini dapat dilihat pada beberapa grup rock zaman dahulu dan sekarang yang masih digemari dan album-album mereka masih dibeli oleh kebanyakan fans misalnya Elvis Presley dan The Beatles.


Persoalan yang timbul sekarang, apakah tembakan itu datang dari tangannya sendiri? Laporan paling lengkap mengenai tragedi sebenarnya ini hanya diketahui 9 tahun selepas kejadian itu. Bekas penulis lagu-lagu rock dan penyanyi sebuah grup rock yaitu Max Wallace dan Ian Halperin menjabarkannya dalam buku mereka yang berjudul In Love and Death : The Murder of Kurt Cobain, diterbitkan pada 3 April 2004. Buku mereka ini berhasil membeberkan teori bahwa Kurt Cobain telah dibunuh (murdered) bukannya bunuh diri (suicide). Teori mereka disokong oleh bukti-bukti forensik polisi daerah Seattle.

Wallace dan Halperin menjabarkan pada saat kematiannya tahun 1994, Kurt Cobain telah meninggalkan isterinya Courtney Love dan membeli dua tiket penerbangan ke Seattle untuk dirinya dan seorang perempuan yang tidak dikenali. Courtney percaya perempuan tersebut adalah teman wanita Kurt.

Hal ini dibuktikan melalui laporan mereka yang mengatakan sejam sebelum kematiannya, Kurt telah hilang dari pusat pemulihan di Los Angelas, dia didapati telah menghubungi United Airlines untuk membeli tiket penerbangan yang masih belum digunakan sehingga sekarang.

Wallace dan Halperin dalam awal penyelidikannya, mereka mempelajari laporan forensik mayat Kurt yang dikeluarkan oleh Polisi Seattle. Catatan tersebut melaporkan Cobain telah mengkonsumsi heroin yang berlebihan sebelum bunuh diri dengan pistol. Mereka percaya seseorang telah memberikan sejenis bubuk kepada Kurt, kemudian menunggu Kurt menghisap bubuk tersebut hingga berfantasi dan akhirnya melepaskan tembakan. Tidak ada tanda atau sidik jari yang tinggal pada pistol Kurt Cobain. Namun hasil penyeldikan mendapati kemungkinan sekurang-kurangnya ada 3 orang berada bersamanya di kamar itu sebelum ia mati.

Kurt Cobain bukanlah orang pertama yang dibunuh, telah berpuluh-puluh artis terkenal yang dibunuh oleh agen-agen, karena tidak mengikut aturan dari pihak mereka. Terdapat banyak penyelidikan yang diterbitkan tetapi berhubung media massa Amerika milik sepenuhnya bangsa Yahudi, maka hal-hal demikian ditutup rapat tanpa diberi ruang untuk dipublikasikan kepada masyarakat.

KURT COBAIN

Kurt Cobain

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kurt Cobain
Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, 
Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)
Kurt Cobain (tengah) bersama dengan anggota band dari Nirvana, Krist Novoselic (kiri), dan Dave Grohl (kanan)
Biodata
Nama lahir Kurt Donald Cobain
Lahir 20 Februari 1967
Aberdeen, Washington
Meninggal ± 5 April 1994
Seattle, Washington
Kurt Donald Cobain (20 Februari 1967 – ± 5 April 1994) adalah penyanyi, penulis lagu dan gitaris dalam band grunge dari Seattle, Nirvana. Dengan sukses band ini, Cobain menjadi selebriti nasional dan internasional, suatu posisi yang disandangnya dengan berat hati.
Pada 1991, melejitnya lagu Cobain yang paling terkenal, Smells Like Teen Spirit, menandai bermulanya perubahan besar dalam musik pop dari jenis musik yang populer di tahun 1980-an seperti glam metal, arena rock, dan dance-pop, kepada grunge dan alternative rock.
Selain itu lagu-lagu tulisan Cobain lainnya misalnya About a Girl, Come as You Are, In Bloom, Lithium, Heart-Shaped Box, All Apologies, dan Rape Me.
Cobain menikah dengan Courtney Love pada 24 Februari 1992 di Waikiki, Hawaii. Pada 18 Agustus, 1992, Frances Bean Cobain dilahirkan.
Pada 1 Maret 1994, setelah konser di München, Jerman, Cobain didiagnosa dengan bronchitis dan laryngitis yang parah. Ia diterbangkan ke Roma hari berikutnya untuk menjalani pengobatan, dan istrinya bergabung pada 3 Maret.
Pagi berikutnya, Love bangun dan menemukan Cobain sudah overdose dengan paduan dari champagne dan Rohypnol. Ia dilarikan ke rumah sakit dan setelah lima hari di sana diperbolehkan pulang. Karena masalah drugs ini, Cobain dimasukkan ke panti rehabilitasi pada tanggal 30 Maret. Pada malam 1 April, Cobain keluar untuk merokok dan kemudian kabur dari panti tersebut dengan memanjat pagar. Ia kemudian pergi ke Seattle dan menghilang.
Pada tanggal 3 April, Love menghubungi seorang private investigator, Tom Grant, dan menyewanya untuk menemukan Cobain. Pada tanggal 8 April 1994, jenazah Cobain ditemukan di sebuah ruangan di atas garasi rumahnya di Lake Washington oleh pegawai Veca Electric bernama Gary Smith. Otopsi kemudian memperkirakan Cobain tewas pada 5 April 1994.
Kurt Cobain tetap diingat dan memberikan inspirasi kepada para fans setianya, pada 13 Mei 2010 - 6 September 2010, Seattle Art Museum menggelar pameran bertemakan "Kurt" untuk memberikan penghormatan.[1]

kehidupan masyarakat jawa

Suku Jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Suku Jawa
Tokoh Jawa 2.JPG

Jumlah populasi
2009: kurang lebih 100 juta.
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
Indonesia: Malaysia: 1 - 2 juta
Suriname: 75.000.
Kaledonia Baru: 5.000.
Republik Rakyat Cina: 400.
[rujukan?]
Bahasa
Sebagian besar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Melayu, bahasa Madura, sebagian minoritas bahasa Belanda, bahasa Perancis, bahasa China, bahasa Mandarin, bahasa Korea, Bahasa Arab, bahasa Hindi, bahasa Pali, bahasa Thailand dan lain-lain.
Agama
Islam, Kristen (termasuk Katolik dan Protestan), Kejawen, Hindu, dan Buddha (semua resmi).
Kelompok etnis terdekat
suku Sunda, suku Madura, suku Bali, suku Tionghoa.[rujukan?]
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. [1] Selain di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.

Daftar isi

[sembunyikan]

Bahasa

Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.

Kepercayaan

Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi yang menganut agama Protestan dan Katolik juga banyak. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

Profesi

Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka banyak yang menjadi pegawai negeri sipil dan militer. Orang Jawa tidak menonjol dalam bidang bisnis dan industri. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga. Dan agama asal orang jawa adalah hindu.

Stratifikasi sosial

Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.

Seni

Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.

Tokoh-tokoh Jawa

kehidupan anak jalanan

Menguak Kehidupan Anak Jalanan (1): Ayah-ibunya pun Orang Jalanan
Senin, 11 Januari 2010 | 11:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Kehidupan anak jalanan (anjal) biasanya dipengaruhi oleh lingkungan atau bahkan ada yang mengikuti jejak orangtuanya turun-temurun. Maka tak heran seorang anjal sudah mencari uang sejak bayi.
Minggu (10/1/2010) siang kemarin pemandangan di perempatan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tidak berbeda dengan hari-hari biasanya. Ketika lampu lalu lintas menyala merah, sejumlah anjal berhamburan menghampiri pengendara mobil yang berhenti. Mereka menjulurkan tangan--sebagian bertepuk tangan dan sebagian lainnya sambil mengelus-elus perut--sebuah ungkapan yang menggantikan kalimat "aku lapar".
Pemandangan lainnya, ketika seorang ibu ikut menjulurkan tangan kanannya, sementara tangan kiri menahan kain yang menutupi tubuh bayinya--sebuah ungkapan kasih seorang ibu yang sedang melindungi bayinya dari terik matahari.
Sebagian pengendara tidak memedulikan para anjal ini, tapi ada juga pengendara yang memberi uang receh. Bagi sebagian pengendara, uang itu memang sudah dipersiapkan untuk keperluan seperti ini.
Begitu lampu lalu lintas menyala hijau, para anjal ini menyingkir. Ibu yang menggendong bayi ataupun yang sendirian ikut menyingkir. Sebagian naik ke jalur hijau, sebagian lagi kembali ke pinggir jalan, menunggu lampu merah menyala kembali. Para pengendara yang sudah memberi uang receh maupun yang tidak punya kepedulian juga melanjutkan perjalanannya.
Bagi pengendara yang tidak memberi uang receh bisa jadi takut dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum (Tibum) di DKI Jakarta atau sebagian lagi memang tak peduli. Sesuai perda, pemberi kepada pengemis bisa didenda atau hukuman kurungan.
Itulah pemandangan sekilas di persimpangan Permata Hijau. Masih banyak lagi anjal yang meminta-minta, antara lain di kawasan Cempaka Putih, Cideng, Harmoni, Tomang, Slipi, dan lainnya.
Rahmat (bukan nama sebenarnya), seorang anak baru berumur delapan tahun juga ikut menghambur ke jalan begitu lampu lalu lintas menyala merah. Anak ini juga ikut mencari makan. Dia mengaku, ayahnya, seorang bapak jalanan dan ibunya, seorang ibu jalanan. Ia mengatakan dibiarkan orangtuanya hidup dengan cara seperti ini.
Menurut Rahmat, sejak bayi dia sudah ikut mencari makan dengan cara menangis dalam gendongan. Sekarang mereka sudah berpisah. Masing-masing mencari makan di tempat terpisah. Ayah dan ibunya mengemis di tempat lain, dan dirinya di perempatan Permata Hijau.
Rentan kekerasan
Menjadi anjal rentan dengan aksi kekerasan. Kasus tragis yang terjadi Sabtu (9/1/2010) menimpa Ardiansyah (9), seorang bocah anjal dimulitasi ayah asuhnya, Baekuni alias Babeh (48). Orang ini yang sering menyediakan tempat baginya untuk berlindung dan merasa aman menginap serta bermain. Namun, Baekuni hendak memanfaatkan korban untuk melakukan hasrat seksualnya yang menyimpang, sodomi.
Menurut Sekertaris Jenderal (Sekjen) Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Sirait, banyak sekali anak-anak yang bahkan dipaksa turun ke jalan untuk mencari nafkah dengan mengemis atau mengamen, oleh orangtua mereka. Sehingga mereka menjadi anjal yang tak pernah diurus, apalagi mengenyam pendidikan.
Menurut Arist, menyuruh atau menjual anak untuk mencari uang sama saja mengeksploitasi. "Sehingga termasuk dalam tindakan pidana dan orangtuanya bisa ditangkap," jelasnya.
Belum lagi mereka harus menghadapai berbagai kekerasan seksual, seperti perkosaan, pelecehan, dan sodomi. Bahkan, setelah menjadi korban sodomi, para anjal ini cenderung bisa menjadi pelaku sodomi pada usia remaja menjelang dewasa.
Dijelaskan Arist, harus ada evaluasi menyeluruh terkait banyaknya kekerasan terhadap anjal, baik dari polisi, dan pemerintah. Menurutnya, keberadaan rumah singgah juga tidak menjamin seorang anjal bebas dari kekerasan, terutama kekerasan seksual.
"Dalam rumah singgah harus ada unsur-unsur keterampilan, keamanan, dan pendidikan, sehingga anjal bisa berusaha hidup lebih baik," ujarnya.